KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim mengeluarkan surat edaran untuk pencegahan virus corona (Covid-19) pada satuan pendidikan, Minggu (9/3/2020). Surat edaran tersebut Nomor 3 Tahun 2020 dan ditandatangani oleh Nadiem. Surat tersebut ditujukan kepada kepala dinas pendidikan provinsi, kepala dinas pendidikan kabupaten/kota, kepala lembaga layanan pendidikan tinggi, pemimpin perguruan tinggi, dan kepala sekolah di seluruh Indonesia. Nadiem mengimbau satuan pendidikan di Indonesia untuk melakukan sejumlah instruksi dalam rangka pencegahan perkembangan dan penyebaran Corona Vints Disease (Covid- 19) di lingkungan satuan pendidikan. Berikut isi instruksi Nadiem terkait pencegahan Corona. Mengoptimalkan peran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) atau unit layanan kesehatan di perguruan tinggi dengan cara berkoordinasi dengan fasilitas peiayanan kesehatan setempat dalam rangka pencegahan penyebaran Covid- 19 berkomunikasi dengan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan/atau Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi setempat untuk mengetahui apakah Dinas Kesehatan telah memiliki semacam rencana atau persiapan dalam menghadapi Covid- l9 memastikan ketersediaan sarana untuk cuci tangan pakai sabun (CTPS) dan alat pembersih sekali pakai (tissue) di berbagai lokasi strategis di satuan pendidikan; memastikan bahwa warga satuan pendidikan menggunakan sarana CTPS (minimal 20 detik) dan pengering tangan sekali pakai sebagaimana mestinya, dan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) lainnya; memastikan satuan pendidikan melakukan pembersihan ruangan dan lingkungan satuan pendidikan secara rutin, khususnya handel pintu, saklar lampu, komputer, papan tik (keyboard dan fasilitas lain yang sering terpegang oleh tangan. Gunakan petugas yang terampil menjalankan tugas pembersihan dan gunakan bahan pembersih yang sesuai untuk keperluan tersebut memonitor absensi (ketidakhadiran) warga satuan pendidikan memberikan izin kepada warga satuan pendidikan yang sakit untuk tidak datang ke satuan pendidikan tidak memberlakukan hukuman/ sanksi bagi yang tidak masuk karena sakit, serta tidak memberlakukan kebijakan insentif berbasis kehadiran jika ada) melaporkan kepada Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan/atau Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi jika terdapat ketidakhadiran dalam jumlah besar karena sakit yang berkaitan dengan pernafasan mengalihkan tugas pendidik dan tenaga kependidikan yang absen kepada pendidik dan tenaga kependidikan lain yang mampu berkonsultasi dengan Dinas Pendidikan atau Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi jika level ketidakhadiran dianggap sangat menganggu proses belajar-mengajar untuk mendapatkan pertimbangan apakah kegiatan belajar-mengajar perlu diliburkan sementara satuan pendidikan tidak harus mampu mengidentifikasi Covid- 19. Kementerian Kesehatan yang akan melakukannya, sehingga satuan pendidikan harus melaporkan dugaan Covid-19 kepada Kementrian Kesehatan setempat untuk dilakukan pengujian. Perlu diingat bahwa, mayoritas penyakit terkait dengan pernafasan bukan merupakan Covid-19 memastikan makanan yang disediakan di satuan pendidikan merupakan makanan yang sudah dimasak sampai matang mengingatkan seluruh warga satuan pendidikan untuk tidak berbagi makanan, minuman, dan alat musik tiup mengingatkan warga satuan pendidikan untuk menghindari kontak fisik langsung (bersalaman, cium tangan, berpelukan, dan sebagainya) menunda kegiatan yang mengumpulkan banyak orang atau kegiatan di lingkungan luar satuan pendidikan (berkemah, studi wisata) membatasi tamu dari luar satuan pendidikan warga satuan pendidikan dan keluarga yang berpergian ke negara-negara terjangkit yang dipublikasikan World Health Organization (WHO) diminta untuk tidak melakukan pengantaran, penjemputan, dan berada di area satuan pendidikan untuk 14 hari saat kembali ke tanah air.
Read more ...
Breaking News
Kamis, 12 Maret 2020
Edaran Nadiem Cegah Covid-19
Jumat, 06 Maret 2020
Pembuatan Shampo Mobil
PEMBUATAN SAMPOO MOBIL
by Uga Patria
Dalam pembuatan sampoo mobil tidak
beda jauh dengan sabun cair, hanya beberapa bahan yang perlu ditambahkan yaitu
gliserin dan foam booster (lihat materi pembuatan sabun cair), tapi tidak
menggumakanm NaOH Fungsi dari gliserin sebagai pengkilap fungsinya sama seperti
silikon sehingga tidak perlu lagi mengggunakan silikon. Foam booster berfungsi
sebagai pembuat gelembung-gelembung kecil dan penambah busa.
Komposisi sampoo
mobil :
1.
Texapon
1kg
2.
Sodium
sulfat secukupnya
3.
Camperlan
secukupnya
4.
Foam
booster secukupnya
5.
Gliserin
secukupnya
6.
EDTA
20 gram
7.
propilin
glikol secukupnya
8.
Parfum
secukupnya
9.
Pewarna
secukupnya
10. Air 10 liter
11. Siap di kemas
Alat yang
dibutuhkan : Ember, Gelas ukur plastik (literan), Gelas ukur kaca (cc),
pengaduk kayu.
Cara
Membuat sampoo mobil :
Texapon
+ sodium sulfat diaduk sampai memutih
(1)
+ beri air sedikit demi sedikit sampai 6 liter
(2)
+ camperlan aduk sampai mengental
(3)
+ tambahkan lagi air 2 liter aduk sampai homogen
(4)
+ sodium sulfat aduk rata
(5)
+ Foam booster aduk rata
(6)
+ Gliserin aduk rata
(7)
+ (EDTA larutkan dalam 100 ml) aduk rata
(8)
+ air 1,9 liter aduk rata
(9)
+ Pewarna aduk rata
(10)
+ ( Parfum + Propilin glikol) aduk rata
Siap
dikemas
Analisa kegagalan sampoo mobil
Dalam pembuatan sampoo mobil
kadang-kadang akan mengalami kegagalan. Hal ini bisa disebabkan oleh kesalahan
cara membuatnya (prosedur) atau komposisi bahan. Prosedur diatas sudah cukup
baik karena kami sudah melakukan riset-riset sebelumnya.
Jika
urutan-urutan prosedur diatas ada dibalik hasilnya akan kurang baik sehingga
hasil sampoo mobil vikositasnya rendah. Kegagalan pembuatan sampoo mobil bisa
juga karena disebabkan oleh komposisi bahan, hal ini bisa kita atasi dengan
mempelajari fungsi dari bahan-bahannya.
Pembuatan Hand Sanitizer
FORMULASI PEMBUATAN HAND SANITIZER
By Uga Patria
Dua formulasi berikut direkomendasikan untuk produksi lokal
dengan maksimum 50 liter per lot untuk memastikan keamanan dalam produksi dan
penyimpanan.
Formulasi pertama untuk menghasilkan konsentrasi akhir
etanol 80% v / v, gliserol 1,45% v / v, hidrogen peroksida (H2O2) 0,125% v / v.
Tuang ke dalam labu ukur 1000 ml: etanol 96% v / v, 833,3
ml, H2O2 3%, 41,7 ml, gliserol 98%, 14,5 ml.
Setelah itu, isi labu hingga 1000 ml dengan air suling atau
air yang telah direbus dan didinginkan; kocok labu dengan lembut untuk
mencampur seluruh komponen.
Formulasi dua untuk menghasilkan konsentrasi akhir isopropil
alkohol 75% v / v, gliserol 1,45% v / v, hidrogen peroksida 0,125% v / v.
Tuang ke dalam labu ukur 1000 ml, isopropyl alkohol (dengan
kemurnian 99,8%), 751,5 ml, H2O2 3%, 41,7 ml, gliserol 98%, 14,5 ml
Isi labu hingga 1000 ml dengan air suling atau air yang
telah direbus dan didinginkan; kocok labu dengan lembut untuk mencampur
komponen.
Alkohol menjadi komponen aktif dalam formulasi. Semua bahan
baku sebaiknya digunakan harus bebas dari spora bakteri. Konsentrasi rendah H2O2 dapat membantu menghilangkan spora
yang terkontaminasi penerima zat aktif untuk antisepsis tangan, menambahkan
aspek keamanan dari sifat korosif. Humektan atau emolien lain dapat digunakan untuk perawatan
kulit, asalkan harganya terjangkau,tersedia secara lokal, bercampur (dapat
dicampur) dalam air dan alkohol, tidak beracun, dan hipoalergenik.
Selain itu, gliserol telah dipilih karena aman dan relatif
tidak mahal. Menurunkan persentase gliserol dapat dianggap mengurangi lebih
lanjut lengketnya handrub. Sementara air suling steril lebih disukai untuk
membuat formulasi, direbus dan didinginkan. Sangat disarankan tidak ada bahan selain yang ditentukan di
sini ditambahkan ke formulasi. Dalam hal penambahan apa pun, harus aman dan terdokumentasi
aditif, harus detil dan diberikan pada label produk. Penambahan agen pembentuk gel tidak direkomendasikan oleh
WHO karena dapat berpotensi meningkatkan biaya produksi dan dapat membahayakan
kemanjuran antimikroba. Penambahan wewangian tidak disarankan karena risiko reaksi
alergi.
Selasa, 03 Maret 2020
Struktur Kurikulum Kurikulum SMK Terbaru
Struktur Kurikulum Terbaru berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor: 07/D.D5/Kk/2018
Read more ...
Spektrum Keahlian Perdirjen No 06 Thn 2018
Surat Keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral No.06 Tahun 2018 tentang Spektrum Keahlian SMK dan MAK
Read more ...
Senin, 02 Maret 2020
KIKD Otomotif Terbaru 2019
Berita terbaru tentang Spektrum_Keahlian_Perdirjen_Nomor_06_Tahun_2018
Read more ...
Modul 2 : Struktur Atom dan Sistem Periodik
MODUL 2
STRUKTUR
ATOM DAN SISTEM PERIODIK
A.
Uraian Materi
I.
Perkembangan Teori Atom
Konsep atom dikemukakan oleh
Demokritos yang tidak didukung oleh ekperimen yang menyakinkan, sehingga tidak
dapat diterima oleh beberapa ahli ilmu pengetahuan dan filsafat. Pengembangan
konsep atom-atom secara ilmiah dimulai oleh John Dalton (1805), kemudian
dilakukan oleh Thomson (1897), Rutherford (1911), dan disempurnakan oleh Bohr
(1914).
Hasil ekperimen yang memperkuat
konsep atom ini menghasilakn gambaran mengenai susunan parikel-partikel
tersebut didalam atom. Gambaran ini berfungsi untuk memudahkan dalam memahami
sifat-sifat kimia suatu atom. Gambaran susunan partikel-partikel dasar dalam
atom disebut model atom.
1.
Model Atom Dalton
·
Atom
merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi-bagi.
·
Atom
digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki
atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
·
Atom-atom
bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana.
Misalnya air terdiri atas atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen.
·
Reaksi kimia
merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom,
sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Hipotesis Dalton digambarkan
dengan model atom sebagai bola pegal seperti bola tolak peluru.
2.
Model Atom Thompson.
Teori ini memperbaiki teori atom Dalton, model atom Thompson menyatakan
bahwa electron tersebar merata dalam atom yang digambarkan seperti ‘kismis’
dalam roti kismis. Digambarkan sebagai bola bulat bermuatan positif dan di
permukaan tersebar elektron yang bermuatan negative.
3.
Model Atom Rutherford.
Atom adalah bola berongga yang tersusun dari inti atom dan eletron
yang tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilinginya. Inti atom
bermuatan positif dan massa atom terpusat pada inti atom. Kelemahan dari
Rutherford tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti
atom. Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai
pemancaran energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan
mendekati inti dan jatuh ke dalam inti.
4.
Model Atom Niels Bohr
·
Atom terdiri
atas inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan
negatif di dalam suatu lintasan.
·
Elektron
dapat berpindah dari satu lintasan ke yang lain dengan menyerap atau
memancarkan energi sehingga energi elektron atom itu tidak akan berkurang. Jika
berpindah lintasan ke lintasan yang lebih tinggi, elektron akan menyerap
energi. Jika beralih ke lintasan yang lebih rendah, elektron akan memancarkan
energi lebih rendah, elektron akan memancarkan energi.
·
Kedudukan
elektron-eletron pada tingkat-tingkat energi tertentu yang disebut kulit-kulit
elektron.
5.
Teori Atom Chadwick
Chadwick menyempurnakan teori
atom Rutherford, dengan terdapatnya neutron pada inti atom. Percobaan Chadwick
menghasilkan partikel tak bermuatan (neutron), dan membuktikan mengapa massa
atom lebih besar dibandingkan penjumlahan massa proton dan massa electron.
6.
Teori Atom Modern (Mekanika Kuantum)
Teori ini dikembangkan oleh Erwin
Schrodinger, pada tahun 1962. Teori atom modern menyatakan prinsip
ketidakpastian bahwa electron tidak terdapat pada lintasan tertentu, tetapi
terdapat dalam suatu awan electron. Awan electron ini adalah tempat
kebolehjadian ditemukan electron. Ruang atau awan electron disekitar
kebolehjadian untuk mendapatkan electron disebut orbital. Gagasan bahwa
electron berada dalam orbital-orbital diseputar inti merupakan model atom
modern.
II.
Struktur Atom
neutron
|
proton
|
elektron
|
Atom terdiri dari proton, neutron dan elektron. Proton dan neutron berada di
dalam inti atom. Sedangkan elektron terus berputar mengelilingi inti atom
karena muatan listriknya. semua electron bermuatan negatif (-) dan semua
proton bermuatan positif (+). sementara itu neutron bermuatan netral. Elektron
bermuatan yang bermuatan negatif (-) ditarik oleh proton yang bermuatan
positif (+) pada inti atom.
|
1.
Partikel Dasar Penyusun Atom
Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang masih memiliki
sifat unsur tersebut. Struktur atom menggambarkan bagaimana partikel-partikel
dalam atom tersusun, atom tersusun atas inti atom dan dikelilingi
elektron-elektron yang tersebar dalam kulit-kulitnya. Secara sistematis dapat
digambarkan partikel-partikel sub atom berikut.
Tabel 1 Partikel-partikel dalam Atom
Partikel
|
Penemu
|
Massa (sma)
|
Muatan
|
Lambang
|
Elektron
|
J.J. Thompson
|
≈ 0
|
–1
|
|
Proton
|
Goldstein
|
1
|
+1
|
|
Neutron
|
J.
Chadwick
|
1
|
0
|
|
Sebagian besar atom terdiri dari ruang hampa yang dalamnya
terdapat inti yang sangat kecil di mana
massa dan muatan positifnya dipusatkan dan dikelilingi oleh elektron-elektron
yang bermuatan negatif. Inti atom tersusun atas sejumlah proton dan neutron.
Jumlah proton dalam inti atom menentukan muatan inti atom, sedangkan massa atom
inti ditentukan oleh banyaknya proton dan neutron.
2.
Percobaan-percobaan Mengenai Struktur Atom
a) Elektron
Percobaan tabung sinar katode
pertama kali dilakukan oleh William Crookes (1875). Hasil ekperimennya yaitu
ditemukannya seberkas sinar yang muncul dari arah katode menuju ke anode yang
disebut sinar katode.
George Johnstone Stoney (1891) yand mengusulkan nama sinar katode
disebut “elektron”. Kelemahan dari stoney tidak dapat menjelaskan pengaruh
elektron terhadap perbedaan sifat antara atom suatu unsur dengan atom dalam
unsur lainya.
Antonine Henri Beecquerel (1896) menemukan sinar yang dipancarkan
dari unsur-unsur radioaktof yang sifatnya mirip dengan elektron.
Joseph John Thomson (1897) melanjutkan eksperimen William Crookes
yaitu pengaruh medan listrik dan medan magnet dalam tabung sinar katode.
Hasil percobaan J.J Thomson menujukkan bahwa sinar katode dapat
dibelokkan ke arah kutub positif medan listrik. Hal ini membuktikan terdapat
partikel bermuatan negatif dalam suatu atom.
Besarnya muatan dalam eletron ditemukan oleh Robert Andreww miliki
(1908) melalui percobaan tetes Minyak Milikan seperti gambar berikut.
Minyak disemprotkan kedalam tabung yang bermuatan litrik. Akibat
gaya tarik gravitasi akan mengendapkan tetesan minyak yang turun. Apabila
tetesan minyak diberi muatan negatif maka akan tertarik ke kutub positif medan
listrik. Dari hasil percobaan Milikan dan Thomson diperoleh muatan elektron-1
dan massa elektron 0.
b)
Proton
Jika massa elektron 0 berarti
suatu partikel tidak mempunyai massa. Namun pada kenyataan nya partikel materi
mempunyai massa yang dapat diukur dan atom bersifat atom netral. Eugene
Goldstein (1886) melakukan eksperimen dari tabung gas yang memiliki katode,
yang diberi lubang-lubang dan diberi muatan listrik. Hasil eksperimen tersebut
membuktikan bahwa pada saat terbentuk elektron yang menuju anode, terbentuk
pula sinar positif yang menuju arah berlawanan melalui lubang pada katode.
Setelah berbagai gas dicoba dalam tabung ini, ternyata gas hidrogenlah yang
menghasilkan sinar muatan positif yang paling kecil baik massa maupun muatanya,
sehingga partikel ini disebut proton. Massa proton = 1 sma (satuan massa atom)
dan muatan proton = +1
c) Inti atom
Setelah penemuan proton dan
elektron, Ernest Rutherford melakukan penelitian penembakan lempang tipis emas.
Jika atom terdiri dari partikel yang bermuatan positif dan negatif maka sinar
alfa yang ditembakkan seharusnya tidak ada yang diteruskan/ menembus lempeng
sehingga mincullah istilah inti atom. Ernest Rutherford dibantu oleh Hans
Geiger dan Ernest Marsden (1911) menemukan konsep inti atom didukung oleh
penemuan sinar X oleh WC. Rontgen (1895) dan penemuan zat radioaktif (1896).
Percobaan Rutherford dapat digambarkan sebagai berikut.
Hasil percobaan ini membuat
Rutherford menyatakan hipotesisnya bahwa atom tersusun dari inti atom yang
bermuatan positif dan dikelilingi elektron yang bermuatan negatif, sehingga
atom bersifat netral. Massa inti atom tidak seimbang dengan massa proton yang
ada dalam inti atom, sehingga dapt diprediksi bahwa ada partikel lain dalam
inti atom.
d) Neutron
Prediksi dari Rutherford memicu
W. Bothe dan H. Becker (1930) melakukan eksperimen penembakan partikel pada
inti atom berilium (Be) dan dihasilkan radiasi partikel berdaya tembus tinggi. James
Chadwick (1932). Ternyata partikel yang menimbulkan radiasi berdaya tembus
tinggi itu bersifat nertal atau tidak bermuatan dan massanya hampir sama dengan
proton. Partikel ini disebut neutron.
Gambar Model-Model Atom
Dalton Thompson
Rutherford
|
Bohr
Modern
|
III.
Nomor Atom dan Nomor Massa
Suatu atom memiliki sifat dan massa yang khas satu sama lain.
Dengan penemuan partikel penyusun atom dikenal istilah nomor atom (Z) dan nomor
massa (A)
Penulisan
lombang atom unsur menyetarakan nomor atom dan nomor massa.
Dimana :
A = nomor
massa
Z = nomor
atom
X = lambang
unsur
Nomor Massa (A) = Jumlah
proton + Jumlah Neutron
Jumlah Neutron = Nomor massa – Nomor atom
Nomor Atom (Z) = Jumlah proton
1. Nomor Atom (Z)
Nomor atom (Z) menunjukkan jumlah proton (muatan positif) atau
jumlah elektron dalam atom tersebut. Nomor atom ini merupakan ciri khas suatu
unsur. Oleh karena atom bersifat netral maka jumlah proton sama dengan jumlah
elektronya, sehingga nomor atom juga menujukkan jumlah elektron. Elektron
inilah yang nantinya paling menentukan sifat suatu unsur. Nomor atom ditulis
agak ke bawah sebelum lambang unsur.
2. Nomor Massa (A)
Massa elektron sangat kecil dan
dianggap nol sehingga massa atom ditentukan oleh inti atom yaitu proton dan
neutron. Nomor massa (A) menyatakan banyaknya proton dan neutron yang menyusun
inti atom suatu unsur. Nomor massa ditulis agak ke atas sebelum lambang unsur.
Contoh
Tentukan jumlah proton, elektron
dan neutron (atom netral)
1.
Proton = 20, elektron =
20 dan neutron = 20 (40 – 20)
2.
Proton = 6, elektron = 6
dan neutron = 6 (12 – 6)
Tentukan jumlah proton,
elektron dan neutron untuk ion (atom bermuatan)
1.
Ion Ca2+ , maka proton = 20, elektron = 18
(20 – 2) dan neutron = 40
2.
Ion S–2 , maka proton = 16, elektron = 18 (16 + 2) dan neutron = 16
IV. Isotop, Isobar, dan Isoton suatu Unsur
1. Isotop
Isotop adalah atom yang mempunyai nomor atom
sama tetapi memiliki nomor massa berbeda. Atau dengan kata lain isotope
adalah suatu unsur yang jumlah protonnya sama tetapi jumlah netronnya berbeda.
Contoh :
dengan
,
dengan
2. Isobar
Isobar
adalah unsur-unsur yang memiliki nomor atom berbeda tetapi nomor massa sama.
Contoh :
dengan
3. Isoton
Isoton Adalah Atom-atom yang
berbeda tetapi mempunyai jumlah neutron yang sama.
Contoh :
,
dan
V.
Menentukan Konfigurasi Elektron
dan Elektron Valensi
1.
Konfigurasi
Elektron
n=7
n=6
n=5
n=4
n=3
n=2
n=1
|
Susunan electron pada
masing-masing kulit disebut dengan Konfigurasi
Elektron. Setiap atom dapat terisi eletron maksimum 2n2, dimana n merupakan letak kulit. Lambang kulit
dimulai dari K, L, M, N dan seterusnya dimulai dari yang terdekat dengan inti
atom.
Elektron disusun sedemikian rupa pada masing-masing kulit dan
diisi maksimum sesuai daya tampung kulit tersebut. Jadi masing ada sisa
elektron yang tidak dapat ditampung pada kulit tersebut maka diletakkan pada
kulit selanjutnya.
Menurut teori atom Niels Bohr,
electron beredar mengelilingi inti pada lintasan-lintasan energy tertentu atau
tingkat-tingkat energy tertentu;
n=1 Kulit K maksimal
terisi 2 elektron
n=2 Kulit L maksimal terisi 8 elektron
n=3 Kulit M maksimal terisi 16 elektron
n=4 Kulit N maksimal terisi 32 elektron
n=5 Kulit O maksimal terisi 50 elektron … dst.
Sesuai dng rumus 2n2
Cara menentukan konfigurasi
elektron suatu unsur, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
1.
Dimulai dari
lintasan yang terdekat dengan inti, masing-masing lintasan disebut kulit ke-1
(kulit K), kulit ke-2 (kulit L), kulit ke-3 (kulit M), kulit ke-4 (kulit N),
dan seterusnya.
2.
Kulit yang
paling luar hanya boleh mengandung maksimal 8 elektron.
Contoh
Tulislah
konfigurasi elektron dari unsur-unsur berikut.
a. Helium
dengan nomor atom 2
b. Nitrogen
dengan nomor atom 7
c. Oksigen
dengan nomor atom 8
d. Kalsium
dengan nomor atom 20
e. Bromin dengan nomor atom 35
Jawaban
Unsur
|
No Atom
|
Kulit
|
|
||||
K
|
L
|
M
|
N
|
O
|
P
|
||
He
|
2
|
2
|
|
|
|
|
|
N
|
7
|
2
|
5
|
|
|
|
|
O
|
8
|
2
|
6
|
|
|
|
|
Ca
|
20
|
2
|
8
|
8
|
2
|
|
|
Br
|
35
|
2
|
8
|
18
|
7
|
|
|
Ba
|
56
|
2
|
8
|
18
|
18
|
8
|
2
|
Atau Konfigurasi dengan Prinsip
Aufbau
Subkulit atau
orbital-orbital elektron mempunyai tingkat energi yang berbeda.
Tingkat-tingkat energi dan subkulit elektron dari periode ke-1 sampai ke-7
Menurut Aufbau, elektron dalam atom sedapat mungkin memiliki energi yang
terendah maka berdasarkan urutan tingkat energi orbital, pengisian konfigurasi
elektron dimulai dari tingkat energi yang paling rendah ke tingkat energi yang
tertinggi. Cara pengisian elektron pada subkulit dapat digambarkan seperti Gambar.
Tingkat-tingkat energi dan subkulit elektron dari periode ke-1 sampai ke-7
Menurut Aufbau, elektron dalam atom sedapat mungkin memiliki energi yang
terendah maka berdasarkan urutan tingkat energi orbital, pengisian konfigurasi
elektron dimulai dari tingkat energi yang paling rendah ke tingkat energi yang
tertinggi. Cara pengisian elektron pada subkulit dapat digambarkan seperti Gambar.
Pada kulit atom terdapat 4 subkulit ;
1.
Sharp (s), berisi maksimum 2 elektron
2.
Principle (p), berisi maksimum 6 elektron
3.
Diffuse (d),
berisi maksimum 10 elektron
4.
Fundalmental (f),
berisi maksimum 14 elektron
Secara
lengkap, urutan pengisian electron-elektron didalam tingkat energy (kulit atom)
adalah sebagai berikut;
Q : 7s 7p
7d
Urutan subkulit dari energi
terendah sampai tertinggi yaitu sebagai berikut.
1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p,
5s, 4d, 5p, 6s, 4f, 5d, 6p, 7s, 5f, 6d, 7p, 6f, 7d
Contoh
·
Konfigurasi atom Natrium = 11Na 1s2 2s2 2p6 3s1
·
Konfigurasi atom Nikel =
28Ni 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d8
Konfigurasi elektron dari atom-atom 2He, 3Li,
7N, 11Na, 18Ar, 22Ti, dan 26Fe
adalah sebagai barikut:
2. Elektron Valensi
Elektron yang berperan dalam reaksi pembentukan ikatan kimia dan
reaksi kimia adalah elektron pada kulit terluar atau elektron valensi. Jumlah
elektron valensi suatu atom ditentukan berdasarkan elektron yang terdapat pada
kulit terakhir dari konfigurasi elektron atom tersebut. Perhatikan Tabel untuk
menentukan jumlah elektron valensi.
Unsur –unsur yang mempunyai jumlah elektron valensi yang sama akan
memiliki sifat kimia yang sama pula.
Contoh;
Jawab:
1.
Nomor atom = 12, jumlah elektron=12
Konfigurasi
elektron 2 8 2
Elektron valensi =2
2. Nomor
atom = 20, jumlah elektron=20
Konfigurasi elektron 2 8 8 2 Elektron valensi =2 |
1.
2.
VI.
Menentukan Golongan dan Periode
dengan Konfigurasi Elektron dan Elektron valensi
Kamu dapat menentukan golongan dan periode suatu unsur dalam table
periodik unsur dengan konfigurasi elektron dan elektron valensinya.
- Golongan suatu unsur menunjukkan jumlah elektron valensi
- Periode suatu unsur menunjukkan jumlah kulit yang terisi
elektron.
Elektron valensi dan jumlah kulit yang telah terisi elektron dapat
diketahui dari konfigurasi elektron. Jadi, dari konfigurasi eletron dapat
diketahui golongan dan periode suatu unsur.
Contoh;
1.
Tentukan
golongan dan periode unsur 9F
Jawab : konfigurasi elektron 9F = 2 7 (elektron valensi 7,
berarti golongan VII A)
(terdapat 2 kulit terisi, berarti periode 2)
2.
Tentukan
golongan dan periode 12Mg
Jawab : konfigurasi elektron 12Mg = 2 8 2 (elektron valensi 2, berarti golongan II A)
(terdapat 3 kulit terisi, berarti periode 3)
VII.
Sifat-Sifat Unsur dalam Sistem
Periodik
Sifat
sifat unsur dalam system periodik meliputi jari-jari atom, energi ionisasi,
afinitas elektron dan keelektronegatifan.
1.
Jari-jari atom
Jari-jari atom adalah jarak elektron di kulit terluar dari inti
atom. Jari-jari atom dengan nomor atom
memperlihatkan bahwa jari-jari atom dalam satu golongan akan semakin besar dari atas
ke bawah. Hal ini terjadi karena dari atas ke bawah jumlah kulit bertambah
sehingga jari-jari atom juga bertambah.
Unsur-unsur dalam satu periode (dari kiri ke kanan) berjumlah
kulit sama tetapi jumlah proton bertambah sehingga jari-jari atom juga berubah.
Karena jumlah proton bertambah maka muatan inti juga bertambah yang
mengakibatkan gaya tarik menarik antara inti dengan elektron pada kulit terluar
semakin kuat. Kekuatan gaya tarik yang semakin meningkat menyebabkan jari-jari
atom semakin kecil. Sehingga untuk unsur dalam satu periode, jari-jari atom
semakin kecil dari kiri ke kanan.
2.
Energi Ionisasi
Energi minimum yang dibutuhkan untuk melepas elektron atom netral
dalam wujud gas pada kulit terluar dan terikat paling lemah disebut energi
ionisasi. Nomor atom dan jari-jari atom mempengaruhi besarnya energi ionisasi.
Semakin besar jari-jari atom maka gaya tarik antara inti dengan elektron pada
kulit terluar
semakin lemah. Hal ini berarti elektron pada kulit terluar semakin
mudah lepas dan energi yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron tersebut
semakin kecil. Akibatnya, dalam satu golongan, energy ionisasi semakin
kecil dari atas ke bawah. Sedangkan dalam satu periode, energi ionisasi semakin
besar dari kiri ke kanan. Hal ini disebabkan dari kiri ke kanan muatan
iti semakin besar yang mengakibatkan gaya tarik antara inti dengan elektron
terluar semakin besar sehingga dibutuhkan energi yang besar pula untuk melepaskan
elektron pada kulit terluar.
3.
Afinitas Elektron
Afinitas elektron merupakan energi yang dilepaskan atau diserap
oleh atom netral dalam bentuk gas apabila terjadi penangkapan satu elektron
yang ditempatkan pada kulit terluarnya dan atom menjadi ion negatif. Afinitas
elektron dapat berharga positif dan negatif. Afinitas elektron berharga negatif
apabila dalam proses penangkapan satu elektron, energi dilepaskan. Ion negatif
yang terbentuk akibat proses tersebut bersifat stabil. Hal sebaliknya terjadi apabila
dalam proses penangkapan satu elektron, energi diserap. Penyerapan energi
menyebabkan ion yang terbentuk bersifat tidak stabil. Semakin negatif harga
afinitas lektron suatu atom unsur maka ion yang ter bentuk semakin stabil.
Jadi secara umum dapat dikatakan bahwa afinitas elektron, dalam
satu periode, dari kiri ke kanan semakin negatif dan dalam satu golongan dari
atas ke bawah, semakin positif.
4.
Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah skala yang dapat menjelaskan
kecenderungan atom suatu unsur untuk menarik elektron menuju kepadanya dalam
suatu ikatan. Keelektronegatifan secara umum, dalam satu periode, dari kiri ke
kanan semakin bertambah dan dalam satu golongan, dari atas ke bawah
keelekrnegatifan semakin berkurang. Hal ini dapat dimengerti karena
dalam satu periode, dari kiri ke kanan, muatan inti atom semakin bertambah yang
mengakibatkan gaya tarik antara inti atom dengan elektron terluar juga semakin
bertambah. Fenomena ini menyebabkan jari-jari atom semakin kecil, energi
ionisasi semakin besar, afinitas elektron makin besar dan makin negatif dan
akibatnya kecenderungan untuk menarik elektron semakin besar.
Dalam tabel periodik modern, unsur-unsur disusun dalam baris-baris yang
disebut sebagai periode dengan kenaikan
nomor atom. Baris-baris tersebut menjadikan unsur-unsur dapat tersusun dalam
satu baris yang sama yang disebut golongan
yang mempunyai kesamaan sifat fisika dan sifat kimia.
VIII.
Penugasan
Tugas 1
1.
Apa
perbedaan atom menurut Dalton dan Thompson ?
2.
Jelaskan
atom menurut Bohr !
3.
Siapakah
penemu elektron, proton dan neutron ?
4.
Tuliskan
lambang atom berdasarkan data berikut!
a). Atom K memiliki 7 proton, 7
elektron dan 7 neutron
b). Atom Y memiliki 20 proton, 20
elektron dan 20 neutron
c). Atom X memiliki 27 proton, 27
elektron dan 32 neutron
5.
Tentukan
jumlah proton, elektron dan neutron atom-atom berikut;
a.
b.
c.
d.
6.
Tentukan
jumlah proton, elektron dan neutron untuk;
a.
Ion Na+
b. Ion F– c. ion Ba2+ d. ion S2–
7.
Apakah
perbedaan isotop, isoton dan isobar. Berikan contohnya!
Tugas 2
3.
Tuliskan
konfigurasi elektron unsur-unsur berikut
a.
7N e. 20Ca
b.
9F f. 35Br
c.
11Na g. 37Rb
d.
16S h. 85At
4.
Tentukan
elektron valensinya dan jumlah kulit yang terisi dari soal No. 1
5.
Tentukan
golongan dan periode dari soal no. 1
Evaluasi
1. Partikel penyusun inti atom adalah..
a.
Neutron c.
Proton dan Elektron e. Elektron dan Neutron
b.
Elektron d.
Proton dan Neutron
2.
Penulisan
lambang unsur seperti yang dikenal sekarang adalah pendapat yang dikemukan
oleh……….
a.
J.Jacob
Berzelius c.
JW. Doberainer e.
G.J. Newlands
b.
John
Newlands d.
Lothar Meyer
3
Reaksi kimia
merupakan pemisahan, penggabungan, atau penyusunan kembali atom-atom, sehingga
atom tidak bisa dibuat atau dimusnahkan. Teori ini dikemukakan oleh . . . .
a. Dalton c. Niels Bohr e. J. Chadwick
b. Thomson d. Rutherford
a. Dalton c. Niels Bohr e. J. Chadwick
b. Thomson d. Rutherford
4
Ahli atom
yang mengibaratkan teori atomnya seperti roti kismis adalah…
a
John Dalton c.
Thompson e.
Mendeleyev
b Doebereiner d.
Rutherford
5
Dalam atom
terdapat proton, neutron
dan elektron berturut-turut ,..
a 19, 19, dan 39 c. 19, 20, dan 39 e. 20, 19, dan
19
b 19, 39, dan 19 d. 19, 20 dan 19
6
Untuk ion
2– unsur tersebut akan memiliki elektron
sebanyak…..
a 32 elektron c. 16 elektron e. 0 elektron
b 18 elektron d. 2 elektron
7
Suatu atom
dengan nomor atom 53 dan massa atom 127 mengandung….
a 53 elektron dan 74 proton d. 53 elektron dan 74 neutron
b 53 elektron dan 127 neutron e. 74 neutron dan 127 proton
c.53 proton dan 74 elektron
8
Atom X mempunyai proton 56, neutron 81 dan elektron 56. Simbol
atom X yang benar adalah…..
a
c.
e.
b
d.
9
Konfigurasi
elektron tiap kulit dari
adalah…
a 2
8 9 c. 2 8
7 2 e. 2 8
18 8 3
b 2
8 8 1 d. 2 8
18 11
10
Elektron
valensi unsur
memiliki elektron valensi sebanyak…
a 1 c. 3 e. 11
b
2 d. 9
11
Unsur A
terletak pada golongan VIIA dan periode 5 dalam sistem periode unsur. Nomor
atom unsur A adalah….
a 39 c. 49 e.
53
b 40 d. 51
12
Semua isotop
dari suatu unsur mempunyai persamaan dalam hal ..
a. Jumlah proton d.
Jumlah proton dan neutron e. Jumlah nukleus
b. Jumlah
neutron e. Jumlah elektron dan neutron
13
Pasangan
unsur-unsur berikut yang merupakan isotop adalah…
a
dan
c.
dan
e.
dan
b
dan
d.
dan
14 Pasangan
unsur-unsur berikut yang merupakan isobar adalah…
a.
dan
c.
dan
e.
dan
b.
dan
d.
dan
15
Unsur
berikut ini terletak pada golongan VII A adalah….
a.
c.
e.
b.
d.
16 Ahli atom
yang mengibaratkan teori atomnya seperti roti kismis adalah…
a. John Dalton c.
Thompson e.
Mendeleyev
b. Doebereiner d.
Rutherford
17.
Partikel penyusun inti atom adalah..
a Neutron c.
Proton dan Elektron e.
Elektron & Neutron
b Elektron d.
Proton dan Neutron
18
Sifat tabel
periodik unsur dalam satu golongan yang tidak
tepat adalah…
a.
Jari-jari
atom bertambah kecil dari atas ke bawah
b.
Energi
ionisasi cenderung semakin berkurang dari atas ke bawah
c.
Elektronegativitas
semakin kecil dari atas ke bawah
d.
Afinitas
elektron semakin besar dari bawah ke atas
e.
Jari-jari
atom semakin kecil dari bawah ke atas
19 Dalam atom
terdapat proton, neutron
dan elektron berturut-turut ,..
a. 19, 19,
dan 39 c.
19, 20, dan 39 e.
20, 19, dan 19
b. 19, 39,
dan 19 d.
19, 20 dan 19
20 Konfigurasi
elektron tiap kulit dari
adalah…
a. 2 8 9 c.
2 8
7 2 e. 2 8
18 8 3
b. 2 8
8 1 d. 2
8 18 11
21 Suatu unsur 18X dalam system periodik
unsur terletak pada..
a. Golongan
VIA, periode 3 d.
Golongan VIIIA, periode 3
b. Golongan
IIIA, periode 6 e.
Golongan VIIIA, periode 4
c. Golongan
IIIA, periode 3
22 Pasangan
unsur-unsur berikut yang merupakan isotop adalah…
a.
dan
c.
dan
e.
dan
b.
dan
d.
dan
23 Unsur dengan
nomor atom 20 akan membentuk ion dengan muatan…
a. +1 c.
–1 e.
tidak bermuatan
b. +2 d.
–2
24
Sifat unsur
yang tidak termasuk sifat periodik, adalah….
a.
Warna c. Elektronegatifitas e.
Afinitas elektron
b.
Energi
ionisasi d. Jari-jari atom
25
Dalam urutan unsur 8O,
9F, dan 10Ne, jari-jari atom akan … .
a. bertambah c.
bekurang e.
berkurang lalu bertambah
b. sama besar d.
bertambah lalu berkurang
Langganan:
Komentar (Atom)